Selasa, 17 Agustus 2010

Sambal Goreng Telur Puyuh



Sambal Goreng Telur Puyuh ini sedap sekali rasanya. Buat dengan sedikit kuah. Kacang polong manisnya itu memberikan sensasi renyah di lidah.

BAHAN:
25 btr telur puyuh, rebus, kupas
100 gr kapri manis, siangi
1 sdm ebi, rendam air panas, tiriskan
500 ml santan
2 lbr daun salam
2 cm lengkuas, geprek
3 lbr daun jeruk purut
2 btg serai, ambil bagian putihnya, memarkan
1 sdt gula pasir
3 sdm minyak, untuk menumis

BOLA-BOLA DAGING:
250 gr daging cincang
1 btr telur
1/2 sdt garam

BUMBU dihaluskan:
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
8 bh cabai merah besar, buang bijinya, iris melintang tipis-tipis
1/2 sdt merica
1 1/2 sdt garam

CARA MEMBUAT:

·  Bola-bola daging: campur rata daging cincang, telur, dan garam. Buat bola-bola sebesar kelereng. Masukkan ke air mendidih hingga terapung. Tiriskan, sisihkan.

·  Tumis semua bumbu halus hingga harum. Tambahkan ebi, aduk rata.

·  Tambahkan daun salam, lengkuas, daun jeruk purut, serai, dan gula pasir. Aduk hingga rata.

·  Masukkan telur puyuh kupas, bola-bola daging dan santan. Kecilkan api, biarkan mendidih beberapa saat hingga bumbu meresap.

·  Masukkan kacang polong manis, biarkan mendidih sekali lagi. Sajikan. 

TIPS & TRIK:

·  Telur puyuh boleh digoreng sebentar jika menginginkan teksturnya lebih liat.

BAKSO TELUR PUYUH PEDAS

Adonan Dasar – (Bakso Daging Sapi)
Bahan 1:
500 g daging sapi bagian lemusir, giling
500 g daging sapi tanpa lemak/
sandung lamur, giling
5 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
300 g tepung sagu, ayak
60 ml putih telur ayam
50 g es batu, hancurkan

CARA MEMBUAT:
• Campur daging sapi, bawang putih, garam, merica, tepung sagu, dan putih telur.
• Proses adonan dengan bantuan food processor hingga halus. Tambahkan es batu jika adonan kurang lemas dan masih sulit dipulung. Angkat. Sisihkan.
• Simpan adonan hingga tahap
pembuatan selanjutnya.

Untuk 1500 g
Kalori per 100 g : 393


Bahan 2:
1/3 resep adonan dasar I
24 butir telur puyuh, rebus
hingga matang, kupas
3 sdm minyak, untuk menumis
75 g kapri, siangi
75 g jamur kancing kalengan, tiriskan
1 sdm asam jawa, rendam dalam 250 ml air panas, remas-remas, saring
1 sdt gula pasir
1 sdt garam
5 lembar daun jeruk purut
4 batang serai, ambil
bagian putihnya, memarkan
50 g kacang mete, goreng, tiriskan
1 sdm daun ketumbar cincang

Bumbu, haluskan:
8 buah cabai merah
1/2 sdt merica butiran
1/2 sdt terasi, bakar
10 butir bawang merah
5 siung bawang putih


CARA MEMBUAT:

  1. Ambil 1 sdm penuh adonan dasar I, isi dengan telur puyuh, bentuk bulat, rapatkan. Rebus bakso dalam air mendidih hingga bakso mengapung, angkat. Belah bakso menjadi dua bagian, sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan bakso, kapri, jamur, air asam, gula, garam, dan daun jeruk, aduk rata hingga matang. Angkat.
  3. Taburi kacang mete dan daun ketumbar. Sajikan panas .

Untuk 6 porsi

UDANG PUYUH



Bahan
24 telur puyuh
1/2 kg udang,buang kulitnya
santan
2 buah tahu, potong2 dadu ukuran 1cm x 1cm

Bumbu:
1 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
2 buah tomat, potong sesuai selera
garam dan gula secukupnya

Bumbu halus
4 biji kemiri
2 cm kunyit
1 cm jahe
4 siung bawang putih
4 siung bawang merah


Cara membuatnya:
1. rebus telur puyuh, lalu goreng sampai kekuning2an. goreng udang dan tahu
2. tumis bumbu halus, masukkan serai dan lengkuas, aduk rata
3. masukkan santan, garam dan gula, kemudian masukkan telur puyuh, udang dan tahu, aduk2 sampai rata, yang terakhir tomat.
4. diamkan beberapa saat agar bumbu menyerap.
5. siap dihidangkan

EKADO PUYUH



Bahan:
Kembang tahu kering, rendam air hingga lunak, potong 10×10 cm
Minyak goreng
10 butir telur puyuh, rebus, kupas



Isi, aduk rata:
150 g udang kupas cincang
100 g daging ayam cincang
1 sdm tepung kanji
1/2 sdt minyak wijen
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam

Cara membuat:
# Ambil selembar kembang tahu, isi dengan 1 sdm adonan Isi, beri 1 butir telur puyuh. Bulatkan dan ikat kembang tahu dengan benang.
# Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning kecokelatan.
# Angkat dan tiriskan.
# Sajikan hangat dengan sambal botolan.


SATE PUYUH


Bahan:


30 btr telur puyuh rebus, kupas, goreng sebentar

6 bh tusuk sate

2 sdm minyak goreng

3 sdm kecap manis

2 lbr daun salam

2 cm lengkuas digeprek


Haluskan:

½ sdt ketumbar
2 buah kemiri
2 siung bawang putih
5 buah bawang merah
6 bh cabai merah
50 gr gula merah
1 cm jahe
1/2 sdt garam


Cara Membuat:

  • Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum.
  • Masukkan daun salam dan lengkuas.
  • Masukkan telur puyuh rebus,
  • Beri air, kecap manis dan garamaduk rata.
  • Masak sampai bumbu meresap ke dalam telur.
  • Ambil tusuk sate, tusukkan 5 bh telur puyuh berbumbu. Lakukan hingga telur habis.

Untuk 6 tusuk

PERKEDEL TAHU PUYUH


Bahan:

  • 250 gr tahu
  • 30 gr tepung terigu
  • 20 gr margarin
  • 50 gr telur ayam
  • 10 gram tepung sagu
  • 100 gr telur puyuh
  • air 50 cc
  • garam secukupnya
  • merica secukupnya

Cara Membuat:

  • Haluskan tahu
  • rebus telur puyuh hingga matang
  • Masak air bersama margarine, lalu masukkan tepung terigu, aduk-aduk sampai rata dan angkat
  • Masukkan telur ayam, tahu yang sudah dihaluskan dan tepung sagu kedalam adonan tepung terigu, tambahkan garam dan merica aduk sampai rata
  • buat adonan bulat yang dalamnya diisi telur puyuh
  • goreng sampai kecoklatan dan matang
  • Perkedel tahu isi telur puyuh siap dihidangkan, dicocol dengan saus sambel lebih nikmat.

 

UPIL ONTA CRISPY


Bahan:

  • 20 butir telur puyuh
  • 100 gram tepung beras
  • air secukupnya
  • garam secukupnya
  • 1/2 bungkus bumbu penyedap yang kecil
  • minyak goreng secukupnya

  • Bumbu halus :
  • 3 siung bawang putih, dipotong kasar
  • 3 siung bawang merah, dipotong kasar
  • 1 sendok teh ketumbar
  • Cara Membuat:

    1. Rebus telur puyuh,kupas kulitnya. Sisihkan.
    2. Semua bahan bumbu halus dicuci bersih lalu digiling menggunakan chopper hingga halus.
    3. Siapkan mangkuk, masukkan tepung beras dan bumbu halus.
    4. Tuangkan air sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi agak kental.
    5. Beri garam dan bumbu penyedap, lalu aduk rata kembali.
    6. Siapkan wajan, panaskan minyak goreng, masukkan satu persatu telur sudah terbungkus adonan kulit.
    7. Masak hingga matang, kering dan renyah di atas api sedang. Angkat dan tiriskan di dalam saringan. 
    8. Sajikan di dalam piring cantik.

    Tips :
    - Jika sudah mempunyai bumbu halus dari bawang putih, bawang merah dan ketumbar, gunakan sebanyak 2 sendok teh untuk resep telur di atas.
    - Anda bisa menambahkan taburan Bumbu keju siap pakai, bumbu rasa barbeque atau yang lainnya sesuai dengan favorit keluarga Anda.


    BURUNG PUYUH ( Coturnix-coturnix Japonica )



    1.    SEJARAH SINGKAT

           Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandangkandang ternak yang ada di Indonesia.

     

    2.    SENTRA PETERNAKAN

           Sentra Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah

     

    3.    J E N I S

                            kelas    : Aves (Bangsa Burung)

    Ordo                : Galiformes

    Sub Ordo         : Phasianoidae

    Famili              : Phasianidae

    Sub Famili       : Phasianinae

    Genus              : Coturnix

    Species            : Coturnix-coturnix Japonica

     

    4.    MANFAAT

         1)    Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat

    2)  Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya

    3)  Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman

     

    5.    PERSYARATAN LOKASI

         1)    Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk

    2)  Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran

    3)  Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit

    4)  Bukan merupakan daerah sering banjir

    5)  Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik.

     

    6.    PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

                Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)

    6.1.      Penyiapan Sarana dan Peralatan

    1. Perkandangan
      Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.

      Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.

      Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah:

    a.  Kandang untuk induk pembibitan
    Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2.

    b. Kandang untuk induk petelur
    Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.

    c.  Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
    Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas.
    Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).

    d. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)
    Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.

    1.  
    2. Peralatan
      Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan.

     

    6.2.      Peyiapan Bibit
    Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan.

    Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:

    a.  Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.

    b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.

    c.  Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.

     

    6.3.      Pemeliharaan

    1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
      Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
    2. Pengontrolan Penyakit
      Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.
    3. Pemberian Pakan
      Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.

    4.      Pemberian Vaksinasi dan Obat
    Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh.

     

     

    7.    HAMA DAN PENYAKIT

                7.1.      Penyakit

    1.  Radang usus (Quail enteritis)
    Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
    Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berk yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
    Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.
    Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.

    2.  Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
    Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
    Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

    3.  Berak putih (Pullorum)
    Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
    Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
    Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

    4.  Berak darah (Coccidiosis)
    Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
    Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox

    5.  Cacar Unggas (Fowl Pox)
    Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
    Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan
    mengeluarkan darah.
    Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.

    6.  Quail Bronchitis
    Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
    Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
    Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.

    7.  Aspergillosis
    Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
    Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
    Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.

    8.  Cacingan
    Penyebab: sanitasi yang buruk.
    Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
    Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.


    8.    P A N E N 

    8.1. Hasil Utama




    Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.

    8.2. Hasil Tambahan
    Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja dan bulu puyuh.

     

    Minggu, 15 Agustus 2010

    Resep Cah Ayam Jamur



    Bahan - bahan :

    300 gr filet ayam, potong kotak 2×2 cm

    2 siung bawang putih, memarkan

    1/2 buah bawang bombay, potong kotak 1.5×1.5 cm

    2 cm jahe, cincang

    100 gr jamur tiram, potong-potong

    1/2 buah paprika merah, potong panjang agak lebar

    1/2  buah paprika hijau potong agak lebar

    100 gr brokoli yang sudah dipotong-potong

    1 sdm saus tiram

    1/2 sdt merica bubuk

    1/2 sdt garam

    1/2 sdt gula pasir

    1 sdm minyak wijen

    1 sdm angciu

    300 ml air

    2 sdt maizena + 2 sdt air untuk mengentalkan

    2 sdm margarin untuk menumis

    Cara Membuat Resep Cah Ayam Jamur :

     

    1.    Tumis bawang putih, bawang bombay, dan  jahe sampai harum. Masukkan ayam. Aduk sampai berubah warna.

    2.    Tambahkan jamur tiram dan paprika. Aduk sampai layu.

    3.    Masukkan brokoli. aduk sampai berubah warna.

    4.    Bubuhi saus tiram, merica bubuk, garam dan gula pasir, aduk rata.

    5.    Tuangkan air. Masak sampai matang. Masukkan minyak wijen dan angciu. Aduk rata.

    6.      Kentalkan dengan larutan maizena. Masak sampai meletup-letup.

    Untuk  2 porsi


    RESEP MAKANAN PIZZA CHICKEN MUSHROOM

    Bahan:

    500 gr tepung terigu

    2 buah ragi/gist

    1 sdm gula pasir

    ½ sdt garam

    50 gr mentega, cairkan

    250 ml air

    Sambal botol secukupnya

    Saus tomat secukupnya


    Topping:

    150 gr fillet daging ayam, potong-potong, tipis

    100 gr jamur kancing, iris-iris agak tipis

    ½ buah bawang Bombay , iris tipis

    Keju parut secukupnya


    Cara Membuat Resep Makanan pizza Chicken Mushroom:

    1. Rendam ragi dengan air. Setelah larut sisihkan
    2. Tepung terigu, gula, garam dan mentega cair dicampur. Uleni sambil dituangi air ragi sedikit demi sedikitsampai adonan tidak lengket ditangan
    3. Siapkan loyang bentuk bentuk bulat. Panaskan. Olesi permukaannya dengan mentega. Tuangkan adonan tepung tadi. Ratakan
    4. Taburi bagian atasnya dengan daging ayam terlebih dulu. Baru kemudian potongan jamur dan irisan bawang Bombay . Beri keju parut
    5. Biasanya pizza akan matang setelah dioven atau dimasak selama 15 menit
    6. Hidangkan panas-panas dengan saus tomat dan sambal botol

    Sabtu, 14 Agustus 2010

    RESEP MASAKAN STEAK TAHU SAUS JAMUR


    Bahan:

    1 bh tahu cina, haluskan

    150 gr ayam giling

    2 siung bawang putih, cincang halus

    ¼ bh bawang bombay, cincang halus

    ¼ sdt pala bubuk

    1 sdm saus tomat

    1 sdm saus tiram

    Merica bubuk, gula pasir, garam secukupnya

    2 sdm mentega


    Saus jamur:

    1 sdm mentega

    ½ bh bawang bombay, cincang halus

    2 siung bawang putih, cincang halus

    3 sdm saus tiram

    1 sdt terigu

    150 ml air kaldu ayam

    100 gr jamur tiram, iris tipis

    Garam, merica bubuk secukupnya


    Pelengkap:

    200 gr kentang beku, goreng

    1 bh wortel, rebus

    50 gr buncis, rebus


    Cara Membuat Resep Masakan Steak Tahu Saus Jamur:

    1.    Campur semua bahan steak, kecuali mentega, aduk rata, bentuk bulat pipih.

    2.    Panaskan mentega di atas grill pan, masukkan steak tahu, masak hingga matang. Angkat.

    3.    Saus: panaskan mentega, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Beri saus tiram, aduk rata.

    4.    Masukkan terigu, aduk rata. Tuang air kaldu, garam, merica bubuk. Masak hingga mendidih. Masukkan jamur, aduk-aduk hingga rata.

    5.    Sajikan steak tahu dengan saus jamur dan pelengkap.

    Hasil: 6 porsi


    Jamur Crispy


    Menggunakan jamurnya yang mudah didapat di pasar saja yaitu jamur tiram. Kemudian divariasikan dengan bumbu keju sehingga rasanya menjadi lain. Cara membuatnya pun sangat mudah dan cepat.

    Bahan :
    • 200 gram jamur tiram
    • 100 gram tepung beras
    • air secukupnya
    • garam secukupnya
    • 1/2 bungkus bumbu penyedap yang kecil
    • minyak goreng secukupnya

    • Bumbu halus :

    • 3 siung bawang putih, dipotong kasar
    • 3 siung bawang merah, dipotong kasar
    • 1 sendok teh ketumbar

    • Taburan :
    • bumbu keju siap pakai

    Cara Membuat :
    1. Jamur dibersihkan, lalu diiris tipis dan dicuci bersih. Sisihkan.
    2. Semua bahan bumbu halus dicuci bersih lalu digiling menggunakan chopper hingga halus.
    3. Siapkan mangkuk, masukkan tepung beras dan bumbu halus.
    4. Tuangkan air sedikit demi sedikit sampai adonan menjadi agak kental.
    5. Beri garam dan bumbu penyedap, lalu aduk rata kembali.
    6. Siapkan wajan, panaskan minyak goreng, masukkan satu persatu irisan jamur tiram sudah terbungkus adonan kulit.
    7. Masak hingga matang, kering dan renyah di atas api sedang. Angkat dan tiriskan di dalam saringan. Biarkan agak dingin dan sisihkan.
    8. Siapkan mangkuk kecil, masukkan bumbu keju siap pakai ke dalamnya.
    9. Lalu gulingkan satu persatu jamur crispy yang sudah digoreng dan agak dingin tadi ke dalamnya.
    10. Sajikan di dalam piring cantik.

    Tips :
    - Jika sudah mempunyai bumbu halus dari bawang putih, bawang merah dan ketumbar, gunakan sebanyak 2 sendok teh untuk resep Jamur Crispy di atas.
    - Bumbu keju siap pakai-nya bisa digantikan dengan rasa barbeque atau yang lainnya sesuai dengan favorit keluarga Anda.

    - Jangan mencampurkan bumbu keju siap pakai-nya dengan adonan kulitnya hanya karena ingin praktis. Ini dimaksudkan agar saat menggoreng jamur crispy tidak saling menggumpal dan wajan tidak menjadi lengket.

    Selamat mencoba

    Minggu, 25 Juli 2010

    Cara Praktis Menanam Jamur Tiram


    Keunggulan jamur tiram cukup banyak, selain harga yang relatif mahal, tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat, tanaman ini juga sangat laku di pasaran.

    Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. berikut adalah 10 langkah yang perlu dilakukan untuk memilai menanam jamur tiram.

    Pertama, bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia (SKG) ditambah biji millet 1 (42%) : 1 (42%). Bahan baku ini adalah yang terbaik.

    Langkah kedua, bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau panci. Kemudian bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan.

    Langkah ketiga, tambahkan 1% kapur (CaCl3), 1% gypsum (CaSO4), vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air 45-60 % dengan penambahan air sedikit dan pH 7.

    Langkah keempat, bahan baku tersebut lalu didistribusikan ke dalam baglog polipropilen atau botol susu atau botol jam pada hari itu juga. Perbotol diisi 50-60% media bibit, disumbat kapas/kapuk, dibalut kertas koran/alumunium foil.

    Langkah kelima, sterilisasi dalam autoclav selama 2 jam atau pasteurisasi 8 jam pada hari itu juga. Temperatur autoclave 121 derajat C, tekanan 1 lb, selama 2 jam. Temperatur pasteurisasi 95 derajat C.

    Langkah keenam, lakukan inokulasi dengan laminar flow satu hari kemudian. Setelah suhu media bibit turun sampai suhu kamar dilakukan inokulasi bibit asal biakan murni pada media PDA (sebanyak 2-3 koloni miselium per botol bibit).

    Langkah ketujuh, inkubasi (pertumbuhan miselium 15-21 hari) pada ruang inkubasi/inkubator, suhu 22-28 derajat C.

    Langkah kedelapan, botol atau baglog isi bibit dikocok setiap hari, dua hingga tiga kali. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan miselium bibit jamur merata dan cepat serta media bibit tidak menggumpal/mengeras.

    Langkah kesembilan, bibit induk dipenuhi miselium jamur dengan ciri pertumbuhan miselium jamur kompak dan merata.

    Langkah terakhir, jamur tersebut digunakan sebagai inokulan/bibit induk/bibit sehat perbanyakan ke 1 dan ke 2. Bibit ini disimpan dalam lemari pendingin selama 1 tahun, bila tidak akan segera digunakan.


    Tahap selanjutnya adalah memproduksi jamur tiram (Pleurotus spp). Dalam tahapan ini juga ada 10 langkah.

    Pertama, siapkan serbuk kayu gergajian albasia. Rendam selama 0-12 jam (bergantung pada spesies/strain serbuk kayu yang digunakan).

    Langkah kedua, tiriskan sampai tidak ada air, pada hari itu juga dengan mengunakan saringan kawat atau ayakan kawat.

    Langkah ketiga, membuat subtrat/media tumbuh, pada hari itu juga. Tambahkan 5-15 % bekatul atau polar (bergantung pada spesies/strain yang digunakan), 2% kapur (CaCO3), 2% gypsum (CaSO4) dan air bersih, diaduk merata, kadar air substrat 65%, pH 7.

    Langkah keempat, distribusikan kedalam baglog polipropilen pada ahri itu juga. Padatkan dalam wadah tersebut, beri lubang bagian tengah, dipasang mulut cincin pralon, kemudian ditutup dengan kapas/kertas minyak.

    Langkah kelima, sterilisasi/pasteurisasi, satu hari kemudian. Simpan dalam kamar uap atau kukus dalam drum dengan suhu media di dalam baglog 95-120 derajat C selama 1-3 kali 8 jam bergantung pada jumlah substrat yang akan di pasteurisasi.

    Langkah keenam, inokulasi substrat dengan spawn di ruang inokulasi. Setelahsuhu baglog substrat turun sampai suhu kamar, inokulasikan bibit pada substrat dalam laminar flow. Bibit 10-15gr/kg substrat.

    Langkah ketujuh, inkubasi baglog substrat (pertumbuhan miselium 15-30 hari). Rumah jamur/kubung/ruang inkubasi dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22-28 derajat C tanpa cahaya.

    Langkah kedelapan, baglog substrat dibuka cincin dibuka (7-15 hari kemudian). Cara membuka berbeda-beda, tergantung jenis jamur kayu yang digunakan.

    Langkah kesembilan, baglog disusun di rak dalam rumah jamur (pertumbuhan jamur 10-15 hari kemudian, tumbuh pin head/bakal tumbuh buah). Bakal tumbuh buah tersebut disiram air bersih agar jamur tumbuh. Untuk jamur tiram, yang disiram rumah jamurnya. Untuk jamur kuping penyiraman langsung pada substrat sampai basah kuyup. Suhu rumah jamur 16-22 derajat C RH : 80-90 %.

    Langkah terakhir panen jamur tiram/kuping. Panen kurang dari 9 kali dalam waktu kurang dari 1,5 bulan tergantung cara pemeliharaan/penyiraman jamur dan kebersihan kubung. Atau sisa panen 2-5 kali seminggu.

    Faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya jamur tiram ini adalah masalah higienis, aplikasi bibit unggul, teknlogi produksi bibit (kultur murni, bibit induk, bibit sebar), teknologi produksi media tumbuh/substrat dan pemeliharaan serta cara panen jamur tiram.